Rabu, 04 Mei 2011

Mengurat Daging

Ketika ku menoleh ke kanan…
Hanya terdengar gemuruh ombak yang bertempur melawan karang
Ketika ku menoleh ke kiri…
Hanya tampak wajah-wajah asing yang menyiratkan keangkuhannya
Ketika ku menatap ke atas…
Hanya ada sang walet berpacu mengarungi cakrawala biru
Ketika ku menunduk ke bawah…
Hanya tanah pekat sebagai pijakan kaki yang terpapar

Namun,……..
Ketika ku memejamkan mata…
Aku menemukanmu…
Menemukanmu dalam lapisan benak terdalam
Menemukanmu bak dewa gagah pelindung nurani
Tersenyum hangat…

Menerangi hatiku yang kelam
Menerangi benakku yang kalut
Merengkuh diri dalam rasa aman tak bercela
Menyadarkanku akan arti seorang engkau…

Kedamaian sergap gempita menyelimutiku
Auramu terang riang terpancar
Ragaku tenang dalam dekapan istanamu
Tenggelam…
Hangat…

Ayah…
Namamu telah menjadi alur yang terpatri cantik dalam sukmaku
Hidupku terlahir dari peluhmu yang mengucur akibat lelah
Lelah menguras otak…
Lelah membanting tulang…
Lelah mengarungi samudera waktu…

Aku tumbuh dari kedua asuhan jemari kasarmu
Aku bernafas dari ukiran ruang hidup yang kau cipta
Aku berpijak dari bekal ilmu yang kau tanakam dalam dasar diri

Selamanya…
Kau pedomanku…
Kau penuntunku…
Kau hidupku…
Ayah ……………..ku sayang ayah selalu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar